Doa Qunut merupakan salah satu amalan yang pernah dilakukan Rasulullah semasa hidupnya.
Bacaan doa qunut tertulis dalam banyak riwayat.
Akan tetapi, banyak ulama sepakat lafaz yang lazim adalah sebagaimana tercatat dalam hadis riwayat Tirmidzi.
Bagi umat Islam yang belum hafal doa qunut ada bacaan pengganti doa qunut saat salat subuh yang bisa dijadikan sebagai alternatif.
Membaca doa qunut dalam salat subuh hukumnya sunnah.
Jika tidak membaca doa qunut subuh karena lupa atau sengaja, maka tidak batal salatnya.
Hanya saja sunnah mengerjakan sujud sahwi.
Doa qunut subuh ini adalah hal sunah menurut mazhab syafi’i dan maliki.
Dasar dari pendapat tersebut adalah hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik:
"Rasulullah Shalallahu'alaihi wa Sallam senantiasa melakukan qunut pada salat subuh sampai beliau meninggalkan dunia," (HR. Ahmad).
Mengutip buku Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al Adzkar Imam an-Nawawi, adapun bacaan doa qunut berdasarkan riwayat hadist sahih adalah Allahummahdini.
Qunut sendiri terbagi ke dalam tiga macam:
1. Qunut Fajar (Shubuh)
Qunut Fajar adalah Qunut yang lazim dijumpai karena sering dibacakan ketika shalat shubuh. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Anas bin Malik r.a.:
Dari hadis itu, Rasulullah menganjurkan membaca doa Qunut pada waktu shubuh dan maghrib.
Akan tetapi, Rasulullah paling menjaga amalan doa Qunut saat shubuh hingga wafat.
Namun sebagian besar ulama menjelaskan bahwa hadist tersebut lemah, dan tidak bisa digunakan, lebih lengkap baca di :
2. Qunut Nazilah
Umat Islam dapat membaca doa Qunut ketika sedang tertimpa musibah. Nazilah memiliki arti “musibah yang melanda”.
Dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW pernah membacakan Qunut Nazilah selama satu bulan penuh.
Hal itu setelah rombangan penghafal Al-Qur’an sebanyak 70 orang terbunuh saat menjadi utusan untuk mengunjungi kaum ‘Ushayyah. Ternyata kaum itu berkhianat dan membunuh semua utusan tersebut.
Bacaan Qunut Nazilah ini tak terikat dengan nash tertentu. Justru bacaan Qunut Nazilah dapat menyesuaikan dengan musibah yang melanda suatu kaum.
3. Qunut Witir
Qunut Witir yakni Qunut yang dibacakan ketika rakaat terakhir shalat witir pada setiap malam di bulan Ramadhan.
Diberitakan Serambinews.com, Ustaz Abdul Somad (UAS) menyebutkan orang yang membaca doa Qunut dianjurkan untuk mengangkat tangan.
Sebagaimana diketahui, qunut pada hakikatnya adalah sebuah doa.
Sehingga, ketika berdoa dianjurkan mengangkat tangan.
Bagaimana jika tidak hapal doa qunut tersebut? Berikut penjelasan Buya Yahya.
Menurut pandangan Buya Yahya, dalam konteks ini, hukum membaca doa qunut adalah sunnah sebagaimana yang dianut dalam madzhab Imam Syafi'i.
Dia menyatakan, "Doa qunut dalam shalat subuh adalah sunnah yang sangat diharapkan menurut pandangan madzhab Imam Syafi'i."
Namun, bagi mereka yang belum hafal doa qunut, khususnya bagi mereka yang mengikuti madzhab Imam Syafi'i, jangan sampai kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keutamaan dari doa qunut tersebut.
Oleh karena itu, ketika melaksanakan qunut, mereka dapat membaca doa apa saja sebagai pengganti, termasuk salah satu doa pengganti yang diajarkan oleh Buya Yahya.
Hal ini memastikan bahwa mereka tetap dapat mengambil manfaat spiritual dari momen tersebut dan tidak melewatkan kesempatan berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui doa dalam ibadah mereka.
“Bagi Anda yang tidak hafal allahummahdinni, Anda bisa ganti dengan doa apa saja,” kata Buya Yahya, dalam ceramahnya yang diunggah di akun Instagram @kajianustadabdulsomad, 10 November 2021.
Buya Yahya lantas mencontohkan doa yang bisa dibaca saat qunut.
“Rabbana Atina Fidduniyah Hasanah, Wafil akhirati hasanah waqinah azabannar, sudah selesai,” tutur Buya Hamka.
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Rabbanā ātinā fid-dun-yā ḥasanataw wa fil-ākhirati ḥasanataw wa qinā 'ażāban-nār.
Artinya: "Ya Allah, berilah kami kebaikan dalam kehidupan dunia dan akhirat serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka."
Buya Yahya lantas menjelaskan apabila malu karena hal tersebut, maka bisa mengucapkannya secara perlahan.
“Jadi jangan anggap doa qunut itu allahummahdini saja, itu bagi yang hafal. Bagi Anda yang tidak hafal, maka cukup membaca Rabbana Atina Fiduniyah Hasanah. Kalau Anda takut dibilang tidak hafal, ya pelan-pelan saja,” jelas Buya Yahya.
Bacaan Doa Qunut Subuh
اَللهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَاأَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَيُقْضَى عَلَيْكَ، فَاِنَّهُ لاَيَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَيَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَاقَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ
Allaahummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fii man aafaiit, wa tawallanii fi man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a'thaiit. Wa qinii syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaiik. Innahu laa yadzillu maw waalaiit.
Wa laa ya'izzu man 'aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait. Fa lakal-hamdu 'alaa maa qadhaiit, Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu 'ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummuyyi wa 'alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.
Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau Pastikan. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala Puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya”.