Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa pada umatnya agar Allah SWT memberikan perlindungan dari hewan-hewan buas dan berbisa. Doa ini sangat baik untuk diamalkan terutama ketika berlibur di hutan atau perkebunan.
Berikut doanya yang dapat ditemukan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dawud.
يَا أَرْضُ رَبِّي وَرَبُّكِ اللَّهُ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّكِ وَشَرِّ مَا فِيكِ وَشَرِّ مَا خُلِقَ فِيكِ وَمِنْ شَرِّ مَا يَدِبُّ عَلَيْكِ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ أَسَدٍ وَأَسْوَدَ وَمِنْ الْحَيَّةِ وَالْعَققْرَبِ وَمِنْ سَاكِنِ الْبَلَدِ وَمِنْ وَالِدٍ وَمَا وَلَدَ
Ya ardhu rabbi wa rabbukaallahu a’dzubillah min yarrika wa syarri ma fika wa syarri ma khuliqo fika wa min syarri ma yadubbu ‘alaika wa a’dzubillahi min aswadin wa aswada minal hayyati wal aqrabi wa min sakinil baladi wamin walidin wama walad.
“Wahai bumi, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, aku berlindung kepada Allah dari keburukanmu dan keburukan yang ada padamu, dan keburukan apa yang diciptakan padamu, dari keburukan apa yang merayap di atasmu. Dan aku berlindung kepada Allah dari Singa, dan sesuatu yang hitam, dari ular dan kalajengking, dan dari penghuni negeri serta dari orang yang melahirkan serta apa yang ia lahirkan.”
Doa ini terdapat dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dawud. Dengan jalur dari Amru bin 'Utsman hingga as-Zubair bin al-Walid dan Abdullah bin Amru.
Doa serupa juga dapat ditemukan dalam hadits riwayat Ahmad. Selain doa itu, Rasulullah juga mengajarkan sebuah perkataan ketika mendapati seekor ular. Berikut petikan redaksinya:
إِنَّا نَسْأَلُكِ بِعَهْدِ نُوحٍ وَبِعَهْدِ سُلَيْمَانَ بْنِ دَاوُدَ أَنْ لَا تُؤْذِيَنَا
Allahumma ina nasaluka bi ‘ahdi nuhin wa bi ‘adhi Sulaimana bin Dawuda alla tu’dzina
“Sesungguhnya kami meminta kepadamu dengan perjanjian Nuh dan Sulaiman bin Daud agar engkau tidak menyakiti kami.
Ini terdapat dalam hadits Tirmidzi melalui jalur Hanad bin as-Sariy hingga Abu Laila. Sementara Abu Isa mengatakan hadits tersebut derajatnya hasan gharib. Hadist dengan redaksi serupa juga dapat ditemukan dalam hadits riwayat Abu Daud dari jalur Said bin Sulaiman hingga Abu Laila.