Memasuki sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk beribadah dengan khusyuk agar mendapatkan malam lailatul qadar.
Lailatul qadar, atau malam kemuliaan, merupakan salah satu malam yang paling istimewa dalam agama Islam.
Malam lailatul qadar berarti “malam kekuatan” atau “malam ketetapan”. Malam ini terjadi pada bulan Ramadan, di antara tanggal 21 hingga 29, namun tanggal pastinya tidak diketahui banyak orang. Masih misterius.
Lantas, apa saja tanda-tanda malam Lailatul Qadar?
Penjelasan MUI soal tanda-tanda malam lailatul qadar
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Ziyad saat itu mengatakan, Rasulullah SAW memberikan isyarat secara umum terkait dengan malam lailatul qadar yaitu terjadi pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Pada 10 hari di bulan Ramadhan yang dimaksud berarti dimulai dari malam ke 21, 23, 25, 27, atau 29.
"Jadi dari penjelasan tersebut, Rasullulah hanya memberikan ketentuan umum bahwa malam mulia yang bernilai lebih dari 1000 bulan itu terjadi pada malam-malam ganjil tersebut.
Hal ini juga dinyatakan dalam hadis yang diriwayatkan Aisyah, Nabi Muhammad memerintahkan sebagai berikut:
"Carilah Lailatul Qadar itu pada tanggal gasal dari sepuluh terakhir pada bulan Ramadhan." (HR. Bukhari).
Anda bisa merasakan datangnya malam lailatul qadar dengan tanda-tanda sebagai berikut:
1. Udara yang tenang dan sejuk
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda:
"Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah."
2. Matahari terbit dengan teduh
Ciri-ciri malam lailatul qadar adalah cahaya mentari teduh, cerah tak bersinar kuat keesokannya.
Hal ini berdasarkan dari hadis Ubay bin Ka'ab radliyallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
"Keesokan hari malam Lailatul Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan."
Keutamaan malam Lailatul Qadar
Pada malam lailatul qadar terdapat berbagai keutamaan di dalamnya.
1. Lebih baik dari seribu bulan
Di malam lailatul qadar, merupakan satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Hal itu seperti dalam firman Allah SWT berikut:
"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS Al Qadr ayat 3).
Syekh Abdul Halim Mahmud dalam Syahr Ramadhan menghitung seribu bulan setara dengan 83 tahun 4 bulan.
"Seribu bulan adalah delapan puluh tiga tahun empat bulan. Itu merupakan standar umum umur manusia. Lailatul qadr (alfu syahrin) lebih baik dari umur manusia; dari umur setiap manusia, baik umur manusia di masa lalu maupun umur manusia di masa mendatang. Intinya, lailatul qadr lebih baik dari (usia) zaman," kata Syekh Abdul Halim.
2. Diampuninya dosa-dosa
Selain itu, malam lailatul qadar juga menyimpan keutamaan lain yakni dosa seorang Muslim akan diampuni.
Tentu saja itu berlaku bagi setiap Muslim yang menghidupkan malam Lailatul Qadar.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni," (HR Bukhari).
3. Dikabulkannya doa-doa
Syekh Ahmad Thayyib juga mengatakan, segala doa yang tidak diterima di waktu-waktu lain akan diterima di malam lailatul qadar.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh umat Islam untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat, istighfar, membaca Al Quran, dan mengharap rahmat Allah.
3. Malam penuh berkah
Malam Lailatul Qadar juga merupakan malam yang menyimpan beribu berkah.
Hal itu dijelaskan dalam surat Al Dukhan ayat 3 sebagai berikut:
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi," (QS Al Dukhan ayat 3).
4. Malam dicatatkannya takdir tahunan
Hal itu sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam surat Al Dukhan ayat 4:
"Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah," (QS Al Dukhan ayat 4).
Beberapa ulama menafsiri "segala urusan" dalam ayat tersebut dengan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan makhluk, seperti hidup, mati, rezeki, untung baik, untung buruk, dan sebagainya.
Sehingga malam Lailatul Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.
Amalan pada malam lailatul qadar
Meskipun tidak ada yang mengetahui kapan tepatnya malam lailatul qadar, Rasulullah pernah meminta kepada umat Islam untuk menyiapkan diri, terutama pada 10 hari terakhir di malam-malam ganjil pada bulan Ramadhan.
Beberapa hal yang bisa umat Islam lakukan untuk mendapatkan lailatul qadar, di antaranya:
Beriktikaf di masjid.
Perbanyak zikir kepada Allah.
Perbanyak membaca Al Quran.
Mengikuti kajian-kajian keagamaan yang bisa untuk meningkatkan keimanan seseorang.