Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

BACAAN Niat Membayar Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri,Lengkap dengan Tulisan Arab,Latin dan Artinya

April 02, 2024 Last Updated 2024-04-02T05:55:11Z


Inilah bacaan niat membayar zakat fitrah untuk diri sendiri, lengkap dengan tulisan Latin dan artinya.


Umat muslim telah memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan 1445 H.


Di hari-hari terakhir bulan Ramadhan, biasanya umat muslim mulai berbondong-bondong menunaikan zakat fitrah.


Hukum zakat fitrah adalah wajib bagi setiap muslim pada bulan Ramadhan.


Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim pada bulan Ramadhan sebelum sholat Idul Fitri.


Sebelum membayar zakat fitrah untuk diri sendiri, berikut bacaan niat yang bisa dilafalkan:


Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri


ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ


Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala


Artinya: "Saya berniat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Taala"


Sementara itu, terdapat delapan golongan orang yang menerima zakat fitrah.


Dilansir dari laman Baznas, delapan golongan orang yang menerima zakat fitrah adalah:


1. Fakir


Fakir adalah kadar kemampuan yang rendah dari seseorang baik dalam bentuk harta maupun kemampuan secara jasmani.


Ketidakmampuan ini mengakibatkan seseorang memiliki sangat sedikit harta benda atau bahkan tidak memilikinya sama sekali. Umumnya, fakir digolongkan kepada orang yang tidak memiliki pekerjaan atau usaha.


Fakir seringkali disamaartikan dengan miskin, padahal keduanya merujuk pada kondisi yang berbeda. Dibandingkan dengan miskin, fakir merupakan golongan yang lebih membutuhkan pertolongan atau bantuan.


2. Miskin


Miskin adalah seseorang yang memiliki rezeki yang cukup untuk memenuhi kebutuhan akan tetapi masih kekurangan.


Umumnya, miskin digolongkan kepada orang yang memiliki pekerjaan atau usaha, namun gaji/pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.


Alasan ketidakcukupan ini biasanya dipengaruhi oleh gaji yang rendah namun memiliki beban finansial yang besar atau keterbatasan seseorang dalam bekerja di pekerjaan yang bergaji cukup.


Meskipun tak separah fakir namun kategori miskin adalah yang rentan untuk jatuh pada golongan fakir.


3. Amil


Orang-orang yang berpartisipasi dan mengurus proses terselenggaranya zakat.


Amil juga merupakan pihak yang memiliki tanggung jawab atas harta yang dizakatkan, dan bertanggung jawab pada pembagian Zakat.


Tanggung jawab besar seorang amil adalah memberikan zakat harus pada orang yang tepat dan benar-benar membutuhkannya.


4. Mualaf


Seseorang yang baru masuk Islam dan dimungkinkan mempunyai iman yang masih lemah.


Pemberian Zakat kepada para mualaf adalah untuk memantapkan hatinya dan meneguhkan keimanannya, untuk percaya bahwa ia telah menjadi bagian dari Islam dan bahwa Islam adalah agama yang indah, yang akan selalu menolong satu sama lain.


5. Riqab


Riqab adalah sebutan untuk hamba sahaya atau budak. Istilah ini diperuntukkan bagi orang-orang di zaman dahulu yang dirinya dibeli oleh saudagar-saudagar kaya.


Tujuan pemberian Zakat kepada riqab adalah untuk memerdekakannya dari jeratan perbudakan.


Golongan ini mungkin saja sudah tidak relevan di zaman sekarang, karena praktik perbudakan sudah dihapuskan.


6. Gharim


Gharim adalah golongan orang yang terjerat utang dan tidak mampu membayarnya.


Latar belakang utang yang dilakukan oleh gharim ini, umumnya karena tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.


Dia terpaksa berhutang meskipun tidak sanggup membayarnya karena tidak cukupnya pendapatan atau bahkan tidak ada pendapatan.


7. Fisabilillah


Fisabilillah adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan seperti dakwah, jihad dan sebagainya.


Di zaman dulu, yang relevan dengan golongan ini adalah orang-orang yang menyebarkan ajaran agama Islam dan rela mati untuk berperang membela agama Allah.


Namun dalam konteks sekarang, fisabilillah adalah orang-orang yang memiliki kapabilitas dalam berdakwah baik di pengajian-pengajian atau pondok pesantren.


8. Ibnu Sabil


Ibnu Sabil adalah orang yang sedang dalam perjalanan untuk ketaatan kepada Allah dan kehabisan biaya.


Golongan ini adalah musafir yang bepergian untuk menempuh hal-hal baik, seperti mencari nafkah atau bepergian untuk berdakwah.


Golongan orang-orang ini berkemungkinan untuk kehabisan sumber daya yang dimiliki, sehingga akan sangat terbantu dengan bantuan berupa Zakat.

×